S. Jihan Syahfauziah, SH – Pengacara Perempuan Indonesia

pengacara madiun terbaik

Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April, kenapa ? karena tanggal 21 April adalah hari kelahiran Raden Ajeng (RA) Kartini. Oleh karena itu hari tersebut diperingati sebagai hari kartini untuk penghormatan atas jasa-jasa Kartini. Banyak jasa Kartini semasa hidupnya, salah satunya adalah memperjuangkan hak-hak perempuan agar dapat mengenyam pendidikan tinggi, bekerja, dan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki. Cita-cita tersebut lahir karena Kartini mempunyai pemikiran yang sangat luas tentang pendidikan. Karena Kartini gemar belajar dan membaca, Kartini mengetahui pendidikan di Eropa pada masa itu sangat maju. Sehingga menyebabkan Kartini ingin perempuan-perempuan Indonesia juga dapat mempunyai hak yang sama dalam pendidikan, pekerjaan, dan akses lainnya. 

Cita-cita yang ditentang

Saat itu, Kartini sangat menginginkan mengenyam pendidikan tinggi, sehingga ia meminta izin kepada ayahnya untuk melanjutkan pendidikan. Namun cita-citanya ditentang oleh ayahnya, karena ayahnya menganggap perempuan tidak perlu menimba ilmu terlalu tinggi. Setelah adanya pertentangan tersebut, Kartini dipingit oleh ayahnya, dan dikurung di dalam kamar hingga ada pria yang melamarnya. Namun Kartini tidak habis akal, ia tetap aktif membaca koran, majalah, dan berkirim surat dengan temannya, sehingga ia tetap mendapatkan informasi dari luar. Tujuan Kartini untuk melanjutkan pendidikan adalah agar ia juga dapat memberikan pendidikan kepada perempuan-perempuan lain. Sehingga perempuan dapat berpikir secara cerdas, mampu mengambil keputusan dengan bijak dan kedepannya mempunyai kehidupan yang layak. 

Hari Kartini : Apa yang harus kita lakukan ?

Sebagai perempuan dan penerus dari RA Kartini, sudah seharusnya kita tetap melanjutkan cita-cita Kartini untuk memberdayakan perempuan. Khususnya dalam hal pendidikan dan pekerjaan. Tidak dapat dipungkiri, saat ini pendidikan bagi perempuan sangatlah penting, karena akan berdampak bagi anak dan keluarganya mendatang, mulai dari pendidikan karakter anak, pendidikan anak dalam keluarga, dan pendidikan dalam bersosialisasi, nantinya disitu, ibu akan berperan penting.

Hal lain yang dapat kita lakukan adalah dengan membantu perempuan yang tidak mendapatkan akses pendidikan agar mempunyai pendidikan yang lebih baik. Sehingga, kita sebagai perempuan juga harus saling membantu perempuan untuk berdaya. Yuk berdaya dengan paham hukum!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *